5 Warung Makan Favorit di Semarang
- November 26, 2018
- By Bunda Dirga
- 14 Comments
Salam Ceria semuaa.....
Tak terasa sudah hari ketujuh, saya rajin di depan komputer untuk menyelesaikan challenge ini hehehe. Temanya tentang 5 Warung makan/restoran favorit beserta review-nya. Saya kurang suka dan kurang bisa mereview kuliner, tapi saya suka wisata kuliner, hehe
Saya punya pemikiran, kalau soal rasa pasti semua orang memiliki indera pengecapan yang sama yaitu pahit, asin, manis, asam. Saya membicarakan indera pengecapan dalam kondisi sehat ya bun...kalau sakit pasti semua makanan ya... rasanya pahit hehhe, karena saat saya sakit, makanan seenak apapun rasanya "kurang enak" .
Semua orang memiliki indera pengecap yang sama, yang membedakan adalah selera, naah selera ini yang kadang membuat saya "takut" untuk me-review kuliner di blog saya. Alasannya bisa jadi saat saya berkunjung di suatu warung, resto saya suka makanannya, belum tentu orang lain juga merasakan hal yang sama.
Tapi tak mengapa...lanjut... heheh, apapun selera anda, apapun makananya, minumnya tetap ..eeeits gak boleh iklan hahahahaa. Yup, mari mulai menyebutkan warung dan restoran terfavorit saya di Semarang.
Saya tidak menyertakan foto di tiap warung ya bun, foto saya minta bantuan google map ya , hehe ya... hehe.
1. Soto Neon " Pak Ni"
Di tempat ini, walaupun bernama soto namun tidak hanya soto saja yang dapat bunda bunda dinikmati, namun warung ini menawarkan aneka makanan, seperti bakso, tahu gimbal, ayam penyet.
Sebelum memiliki warung sebesar sekarang, dulu ceritanya Pak Ni, menjual sotonya menggunakan grobag keliling dari satu kampung ke kampung yang lain.
Rasa sotonya enak, menurut saya ada satu kelemahan yaitu ketika tidak langsung dimakan sotonya cepat dingin. Saran saya begitu soto ditampilkan oleh mas yang mengantarkan, langsung sikaat hahahahah, jangan bun..maksudnya nunggu beberapa menit sambil di sruput sruput gitu heheheh.
Alamat soto pak Neon dulu di lapangan Brumbungan, orang menyebutnya Lapangan Plen, sekarang pindah di jl Pringgading , dekat dengan Gereja Pringgading.
Foto : Google Map
2. Tahu Gimbal Mawelan
Warung tahu gimbal ini terletak di jalan mawelan. Menurut saya rasa tahu gimbalnya enak , cara membuat sambal kacangnya langsung di uleg di cowek. Fresh...
Jika bunda bunda tidak sabar dan tidak kuat menahan lapar , saya sarankan tidak datang ke warung ini, karena antrinya puanjang. Saya pernah datang mendapatkan antrian nomer 21 hahahaha.....
Warungnya tidak besar, hanya memakai tenda dan ini masuk dalam kategori warung kali lima , namun banyak sekali yang ingin menikmati kelezatannya.
3. Ayam Goreng Mas Memed
Kami sekeluarga suka dengan ayam goreng pak Memed, ayamnya ayam kampung, jadi harganya lebih tinggi dari warung ayam goreng yang lain.
Ayamnya empuk, bumbunya meresap, sambelnya jos, ada pete juga, karena saya bukan pecinta pete melainkan pecinta jengkol, jadi saya tidak pernah memesan petenya hahaha.
Satu lagi yang wajib di pesan saat makan di sini adalah, sop buntutnya, segeer tenan , manteb, daging sapinya tebal, sayurnya empuk. Tapi jangan harap kebagian sopnya jika bunda bunda kalau datang nya kemaleman hehehe.
Buat saya porsi nasinya kurang banyak, hehehee, jadi saya kalau saya makan disini bisa pesan nasi dua porsi hahahha.
4. Mie Ayam Pak Joko
Mie ayam pak Joko terletak di Tlogosari, banyak pilihan menu juga di sini. Yang paling favorit mie ayam pangsit. Penyajiannya unik, pangsitnya bukan seperti pangsit pada umumnya tetapi berbentuk mangkuk yang sekaligus pengganti mangkuk.
Ada tiga menu best seller di warung pak Joko miago baso, miago baso pangsit, miago pangsit. Selain rasa mienya enak ,pangsitnya lucu hehehe, jadi wajarlaahh kalau banyak peminatnya hehehe.
Ada tiga menu best seller di warung pak Joko miago baso, miago baso pangsit, miago pangsit. Selain rasa mienya enak ,pangsitnya lucu hehehe, jadi wajarlaahh kalau banyak peminatnya hehehe.
Ramai pengunjung juga , saya sering ke sana berkali kali tapi tutup. Antriannya pun panjang.
5. Penyetan Bu Sri Gemah
Pecinta penyetan, belom bisa disebut pecinta kalau belom berkunjung di sini. Banyak pilihan lauk yang bisa dinikmati, ada tempe, tahu, bebek, ayam ada tiga pilihan ayam jampung, ayam pejantan dan ayam potong. Aneka macam ikan , ikan lele, nila, gurami, terong, ati.
Ada dua jenis pilihan cara memasaknya , bisa digoreng atau dibakar, monggo sesuai selera masing masing.
Paling asik di warung bu Sri, sambalnya pedes dan mantab, silahkan memilih yang bunda suka , sambal terasi, sambal ijo, sambal bawang atau sambal tomat.
Tempatnya bersih, tersedia toilet, penjualnya ramah, oh ya....kalau mau ke sini, bawa stok sabar ya, karena pasti ngantri hehe.
Demikian bunda lima warung favorit saya dan keluarga, masih ada beberapa warung lagi, tapi saya tidak sanggup menulis, sudah lapar membayangkan kelezatan kulinernya haha.
Dari ke lima warung yang sudah saya review, apakah selera kita sama bunda ? walaupun tidak satu selera, tapi makananya perlu di coba heheheh.
Terima kasih bun, sudah berkunjung di-blog saya.
Terima kasih bun, sudah berkunjung di-blog saya.
Salam Kukuruyuk
14 komentar
Pernah denger yang Mie Ayam Pak Joko...kapan-kapan cari ah...
BalasHapusAyoo bun...mampir hihi
HapusWalaaah...ke-5 nya blm pernah nyobain..hiks.. ok..catet sik ah..
BalasHapusHihihi...boleh dicoba bun
HapusPenasaran miw ayam pak Joko bun, sering denger. Blm sempat nyicip
BalasHapusHarga mahasiswa juga mbak...asik
HapusAku sih suka aja sama semua jenis makanan di atas. Tapi yg bikin penasaran itu tahu gimbal sampe antre gitu 😍
BalasHapusPernah ngantri ku tinggal jalan, ternyata belum kelar antrian sebelumnya haha
HapusPengen tahu gimbal tapi ngga tahan antreannya hihi
BalasHapusHaha iya mbak dedew, sensasi nunggunya itu asik haha
HapusMie Ayam Pak Joko deket rumah, kangen... sama Tahu gimbalnya bikin laper. hehe
BalasHapusIya bun...gimbalnya enak
HapusWihhh mba Rini kulineran nya sampe Pecinan, aku udah nyoba juga tuh. Dari kelima daftar di atas cuma nomer 5 yang belum
BalasHapusHihihi...aslinya rumahnya Semarang Tengah mbak Wati, jadi kalau cari maeman masih daerah sana. Setelah menikah pindah di Semarang Timur, nah pak Joko dan Bu Sri baru nemu setelah menikah hihihi.
Hapus